Putri Kim Jong Un Dimunculkan ke Publik, Simbol Jadi Penerus?

PYONGYANG, KOMPAS.com – Untuk kali pertama, Korea Utara telah mengungkap putri Kim Jong Un sekaligus mengakhiri spekulasi tentang keberadaannya selama bertahun-tahun lamanya.

Putir Kim Jong Un diungkapkan ke publik dalam serangkaian foto yang diunggah kantor berita Korea Utara KCNA, Sabtu (19/11/2022).

KCNA merilis foto-foto kebersamaan Kim Jong Un bersama putrinya tersebut di lokasi peluncuran rudal dan meninjau sebuah rudal.

Menurut KCNA, foto-foto tersebut diambil dari peluncuran rudal balistik antarbenua pada Jumat (18/11/2022).

Ini adalah pertama kalinya Korea Utara mengungkapkan putri Kim Jong Un, meskipun KCNA tidak menyebutkan nama atau usianya.

Sabtu Bersama Bapak pic.twitter.com/nAjvUuwavc

— dr. V.K. Sp.KT ???????? (@vctrkmng) November 19, 2022

KCNA hanya menyebutnya sebagai “putri kesayangan” Kim Jong Un.

Meskipun anak itu tidak disebutkan namanya, para pengamat yakin dia bernama Kim Ju Ae, sebagaimana dilansir The Washington Post.

Nama Kim Ju Ae pertama kali diungkapkan pada 2013 oleh pensiunan bintang NBA Dennis Rodman.

Rodman mengucapkan nama tersebut setelah mengunjungi Korea Utara dan bertemu dengan putri Kim Jong Un tersebut ketika masih bayi.

Menurut Shreyas Reddy, koresponden untuk situs pemantau Korea Utara NK News, ini adalah pertama kalinya media pemerintah mengungkapkan anak Kim Jong Un.

Badan intelijen Korea Selatan meyakini, Kim Jong Un juga memiliki dua anak lagi, masing-masing lahir pada 2010 dan 2017, meskipun nama dan jenis kelamin mereka tidak diketahui.

Reddy mengatakan kepada The Washington Post bahwa pengungkapan putri Kim Jong Un ke publik tersebut merupakan terobosan dari tradisi yang ada.

Hal tersebut sekaligus momen penting karena diperkenalkan bertepatan dengan peluncuran rudal Korea Utara.

“Meskipun kami dapat mengatakan ini adalah momen yang signifikan, pada tahap awal ini kami tidak dapat memastikan apa tujuannya,” ucap Reddy.

“Beberapa pembelot Korea Utara terkemuka mengatakan kepada kami bahwa ini jelas menandai dia sebagai penerus Kim Jong Un, perubahan besar dalam kepemimpinan Pyongyang yang didominasi laki-laki dan pemutusan dari aturan patrilineal keluarga Kim,” sambung Reddy.

Namun, lanjut Reddy, beberapa orang juga memperkirakan langkah itu sebagai upaya untuk “memanusiakan” Kim Jong Un.

Kim Jong Un telah berkuasa selama 11 tahun dan merupakan generasi ketiga dari keluarga Kim yang memerintah negara itu sejak didirikan oleh kakeknya, Kim Il Sung, pada 1948.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.