Kabar adanya wacana ‘Presiden 3 Periode‘ kini sedang banyak diperbincangkan. Bukan karena dukungan, tetapi karena penolakan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi. Padahal, Presiden Jokowi pun berulang kali menolak dengan tegas usulan ini. Hingga puncaknya, ia secara pribadi turun menegaskan bahwa Pemilu 2024 tetap berlangsung, tidak ada lagi wacana mundur.
Usut punya usut, ya memang, wacana 3 periode ini bukanlah kemauannya pun idenya. Jika ditelusuri, semua kabar wacana 3 periode presiden ini bermula dari ucapan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia yang mengabarkan bahwa ada sejumlah pengusaha yang berharap pemilu 2024 mundur.
“Saya sedikit mengomentari begini, kalau kita mengecek di dunia usaha, rata-rata mereka memang berpikir adalah bagaimana proses demokrasi ini dalam konteks peralihan kepemimpinan, kalau memang ada ruang untuk dipertimbangkan dilakukan proses untuk dimundurkan itu jauh lebih baik,” kata Bahlil dalam survei Indikator, Senin (10/1).
Menteri Investasi RI itu juga mengemukakan alasan para pengusaha meminta pemilu 2024 diundur karena mereka ingin fokus dalam pemulihan ekonomi dan usaha, serta tidak ingin tertimpa persoalan politik.
Tak hanya itu, Bahlil juga menekankan bahwa wacana mundurnya pemilu juga baik untuk bagi penanaman modal, “Jadi dalam pandangan saya itu akan bagus untuk investasi tapi sesuai dengan mekanisme dan tata kelola negara,” ujar Bahlil di Gedung DPR, Rabu, 30 Maret 2022.
Siapa Pengusaha yang Bahlil Maksud?
Hingga kini, Bahlil tidak pernah menyebutkan secara gamblang siapa pengusaha yang dirinya maksud. Dari kalangan mana dan ada berapa banyak? Semua terasa abu-abu.
Pengusaha-pengusaha yang ternilai dekat dengan Bahlil bisa dicurigai. Seperti pengusaha yang tergabung dalam HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia). Ya, Bahlil sempat menjabat menjadi ketua HIPMI periode 2015-2019 sebelum duduk menjadi Menteri Investasi.
Bahkan ternyata, di lain kesempatan, HIPMI juga pernah mengeluarkan pernyataan yang senada, bahwa HIPMI tak menolak wacana Pemilu 2024 diundur. Meskipun ada beberapa aspek yang harus diperhatikan seperti membuat ruang diskusi terbuka kepada publik dan memperhatikan kondisi ekonomi negara.
Ketua bidang Keuangan dan Perbankan Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Anggawira menyoroti bahwa banyak negara lainnya yang juga menunda pemilu karena kondisi Covid-19.
“Secara negara lain pun, ada beberapa yang menunda pemilu karena kondisi Covid-19 ini. Karena kita tidak bisa dipungkiri pandemi Covid-19 ini membuat banyak fokus pemerintah terpecah belah. Ditambah lagi untuk menghadapi Pemilu 2024,” kata Anggawira.
Bahlil Ada Maksud Lain?
Entah apa yang menjadi tujuan Bahlil, kala dirinya mengabarkan bahwa ada sejumlah pengusaha yang ingin pemilu 2024 mundur, namun hingga detik ini pula, sosok pengusaha yang ia maksudkan tidak pernah terkuak. Ia bisa saja disebut hanya membual dan membawa-bawa nama pengusaha.
Mungkinkah ia melakukan hal yang bahkan tak disenangi Presiden Jokowi itu sendiri semata-mata demi keuntungannya? Menjabat sebagai Menteri ESDM kelihatan lebih menarik ketimbang menjadi Menteri Ad Interim untuk saat ini menggantikan Arifin Tasrif yang sedang sakit. Kalau Joko Widodo hengkang dari kursi kekuasaanya yang membawanya pada posisi sekarang, ia bisa tak lagi mendapatkan benefit-benefit. Bagaimana menurutmu?
Discussion about this post